Berbicara tentang saham, istilah stock split menjadi tidak asing. Sering kita dengar perusahaan publik menyatakan akan melakukan stock split atau memecah jumlah sahamnya, apakah pengertian dan tujuannya? Stock Split adalah kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya dengan cara membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini. Penambahan jumlah saham ini dibarengi dengan penyesuaian harga saham, sehingga nilai kapitalisasi perusahaan itu tidak berubah.
Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal dan harga pasar. Perbandingan stock split pada umumnya, 1 : 2, 1 : 5, 1 : 3 dan sebagainya.
Ilustrasi dari stock split seperti ini, misalkan ; sebelum split: perusahaan A memiliki 5 juta lembar saham dengan harga nominal Rp 1000. Pada saat perusahaan mengumumkan akan melakukan stock split 1 : 2, harga saham di market menunjukkan harga Rp 2000. Setelah split, perusahaan A akan memiliki 10 juta lembar saham (5 juta x 2) dengan harga nominal Rp 500 (Rp 1000/2) sedangkan harga pasar menjadi Rp 1000 (Rp 2000/2).
Club de Angel Indonesia
Sunday, October 30, 2011
Berburu Saham IPO, Meraup Keuntungan Berlipat
Para peminat investasi, pada tahun 2011 ini adalah tahun yang begitu banyak informasi yang menggembirakan untuk investasi. Khususnya para peminat investasi saham, sejumlah BUMN dijadwalkan melakukan IPO (InitialPublic Offering) atau peluncuran saham perdana. Setelah penjualan perdana saham-saham PT. Krakatau Steel dan PT. Garuda Indonesia, sejumlah perusahaan pelat merah merencanakan akan melangsungkan peluncuran saham perdana mereka. Perusahaan-perusahaan yang berencana menerbitkan saham diantaranya, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Pelindo I, Pelindo IV, Perum Pegadaian, Semen Baturaja dan Permodalan Nasional Madani.
Saham-saham 'freshfrom the oven' ini memang menggoda. Bagaimana tidak? Sebuah perusahaan yang meluncurkan saham perdana biasanya menawarkan saham dengan harga terjangkau, contoh Rp 1.200. Dengan minimal pembelian 1 lot (500saham), Anda hanya merogoh dana Rp 600 ribu untuk saham idaman Anda. Dalam kondisi ideal, tentu Anda berharap saham itu akan naik beberapa kali lipat. Andai dalam lima tahun ke depan harga saham perusahaan tersebut sudah berlipat dan menjadi Rp 2.500 per lembarnya, Anda sudah mendapat selisih 100% lebih! Belum lagi bila saham Anda mengalami stock split yang mengakibatkan nilai saham berkali lipat. Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal dan harga pasar.
Saham-saham 'freshfrom the oven' ini memang menggoda. Bagaimana tidak? Sebuah perusahaan yang meluncurkan saham perdana biasanya menawarkan saham dengan harga terjangkau, contoh Rp 1.200. Dengan minimal pembelian 1 lot (500saham), Anda hanya merogoh dana Rp 600 ribu untuk saham idaman Anda. Dalam kondisi ideal, tentu Anda berharap saham itu akan naik beberapa kali lipat. Andai dalam lima tahun ke depan harga saham perusahaan tersebut sudah berlipat dan menjadi Rp 2.500 per lembarnya, Anda sudah mendapat selisih 100% lebih! Belum lagi bila saham Anda mengalami stock split yang mengakibatkan nilai saham berkali lipat. Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal dan harga pasar.
Saturday, October 29, 2011
Mengenal Saham
Apakah sebenarnya saham itu? Untuk mengetahui lebih lanjut, kita menggunakan perumpamaan. Jika Anda pernah berpikir untuk membuka toko, apa yang bisa dilakukan untuk memilikinya? Bila ada modal, maka bisa menyewa bangunan dan membeli barang yang akan dijual, namun ada risikonya yaitu belum dikunjungi banyak pembeli karena masih baru. Alternatif lain, kita bsia membeli toko yang sudah berdiri dan cukup dikenal orang. Bila demikian, maka uang yang harus Anda bayarkan ke pemilik lama toko tersebut biasanya adalah senilai harga bangunan (bila bangunan toko itu dimiliki sendiri) dan barang-barang yang dijual didalamnya. Dengan kata lain, Anda telah membeli kepemilikan toko tersebut, di mana yang Anda beli adalah modalnya.
Keuntungan Membeli Saham
1. Jika perusahaan mengalami laba, maka Anda mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut dividen. Ambil contoh, bila dari per lembar saham Anda mendapat dividen Rp 100 per lembar sahamnya, maka dengan 5.000 saham yang Anda miliki, total dividen yang Anda dapatkan adalah Rp 500.000. Besarnya dividen berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
1. Jika perusahaan mengalami laba, maka Anda mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut dividen. Ambil contoh, bila dari per lembar saham Anda mendapat dividen Rp 100 per lembar sahamnya, maka dengan 5.000 saham yang Anda miliki, total dividen yang Anda dapatkan adalah Rp 500.000. Besarnya dividen berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Tuesday, October 25, 2011
What Is an Angel Investor?
For an entrepreneur, an angel investor is exactly as the name suggests-- the godsend of a high net worth individual willing to put cash into a nascent business idea or company in exchange for equity.
Angel Investors and Small Business Angel investors are critical to the early genesis of future corporations, often willing to invest at the earliest of development stages, ahead of any venture capital fund. In 2008 for example, U.S. angel investors were involved in 55,000 deals worth a total of $19 billion. Out of this number, which works out to an average of 150 transactions for every day of the year, including weekends (when angel investors are often at their busiest), 35,000 deals involved small businesses.
Angel Investors and Small Business Angel investors are critical to the early genesis of future corporations, often willing to invest at the earliest of development stages, ahead of any venture capital fund. In 2008 for example, U.S. angel investors were involved in 55,000 deals worth a total of $19 billion. Out of this number, which works out to an average of 150 transactions for every day of the year, including weekends (when angel investors are often at their busiest), 35,000 deals involved small businesses.
Subscribe to:
Posts (Atom)